Ketika ingin mulai beternak bebek, maka hal yang harus
diperhatikan salah satunya adalah tentang penyakit bebek agar keuntungan yang
bisa didapat bisa maksimal. Penyakit yang menyerang bebek di Indonesia tidak kalah
banyak dibandingkan penyakit pada unggas lainnya.
Penyakit pada bebek sendiri terbagi menjadi dua yakni penyakit
menular dan tak menular. Sedangkan untuk cara menyembuhkan penyakit pada bebek
juga sangat bervariasi yang disesuaikan dengan jenis penyakit. Berikut akan
kami jabarkan secara lengkap tentang cara cara pengobatan yang bisa anda
lakukan untuk mengatasi penyakit pada bebek.
1.
Mengatasi Avian Influenza
Penyakit Avian Influenza atau AI
bisa menyerang sistem kekebalan tubuh bebek yang disebabkan karena virus.
Beberapa tanda yang bisa dilihat ketika bebek terkena AI ini diantaranya adalah
bengkak di area sekitar mata, keluar cairan dari hidung bebek, bersin bersin,
keluar air mata dan merupakan penyakit yang bisa menular ke bebek lainnya
sehingga harus diatasi dengan cara memisahkan bebek yang sakit dengan bebek
yang sehat yang juga penting untuk pencegahan penyakit. Meski penyakit ini belum bisa
diobati, namun sudah ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit
Avian Influenza pada bebek.
2.
Mengatasi Colera
Colera
adalah salah satu penyakit menakutkan bagi para peternak sebab angka kematian
akibat penyakit ini sangat tinggi. Colera pada bebek terjadi karena bakteri
pasteurella multocida dan biasanya menyerang anak bebek berusia 4 bulan ke
atas. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini diantaranya adalah sesak nafas
dan diare. Jika bebek terkena colera, maka segera pisahkan dengan bebek sehat
dan berikan preparat sulfa serta antibiotik untuk bebek yang sakit.
3.
Mengatasi Salmonellosis
Penyakit salmonellosis pada bebek
terdiri dari 3 jenis yakni avian paratyphoid, pullorum atau berak kapur dan
juga fowl typhoid yang juga bisa menyerang.
Untuk
gejala dari avian paratyphoid pada bebek diantaranya adalah nafsu makan yang
menurun, diare dan terlihat tidak bergairah. Sedangkan untuk gejala pullorum
adalah kotoran berwarna putih, tidak nafsu makan, sering terkejut dan juga
terlihat seperti merunduk. Sementara untuk gejala fowl typhoid adalah kotoran
berwarna hijau agak coklat, tidak nafsu makan dan mudah terkejut.
Bebek
yang terkena penyakit ini akan tumbuh dengan lambat sebab usus bebek sudah
terluka. meski penyakit ini sudah sembuh, namun bibit penyakit masih mungkin
terbawa bersama kotoran. Untuk mengatasi masalah ini, anda bisa memberikan
antibiotik dan juga beberapa jenis obat lainnya seperti koleridin, tetrachlor,
sulfamix dan juga trimezyn.
4.
Mata Putih atau White Eye
Penyakit
mata putih biasanya terjadi pada bebek yang berumur di bawah 2 bulan. Bebek
yang kurang asupan vitamin A akan lebih rentan dengan penyakit ini dan juga
bisa terjadi karena lantai kandang yang lembab. Gejala yang ditimbulkan dari
penyakit ini diantaranya adalah cairan putih bening yang keluar dari mata dan
paruh, kotoran berubah warna menjadi kekuningan, sulit bernapas, tubuh terlihat
lemas dan akhirnya lumpuh, kejang dan kematian tidak bisa dihindari.
Untuk
langkah pencegahan bisa diberikan antibiotik seperti Oxytetracycline atau
chlortetracycline yang dicampurkan bersama air minum atau pakan. Pemberian
antibiotik harus disesuaikan dengan dosis yakni 10 gram untuk setiap 100 kg
pakan atau 10 gram untuk 40 galon air minum ternak.
5.
Mengatasi Cacar
Cacar bisa terjadi pada semua
bebek termasuk pada tidak memandang usia dengan
gejala timbul bintik bintik kecil atau seperti benjolan pada kepala dan kaki
bebek.
Cacar
pada bebek terbagi menjadi dua jenis yakni cacar kering dan juga cacar basah.
Penyakit cacar bisa menyerang rongga mulut bebek sehingga kesulitan makan atau
minum sehingga membuat bebek lemas dan akhirnya mati. Pengobatan yang bisa
dilakukan adalah mengelupas benjolan hingga berdarah lalu berikan yodium
tingture atau betadine.
6.
Mengatasi Berak Darah
Penyakit
berak darah juga bisa terjadi pada semua umur bebek dengan gejala seperti tidak
nafsu makan, berat badan yang menurun dan semakin lama bisa membuat bebek
lumpuh. Penyakit ini merupakan jenis penyakit menular dari kotoran. Langkah
pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan kandang, kelembaban
kandang dan juga diberikan antibiotik yang dicampur pada minum atau pakan
bebek.
7.
Mengatasi Kekurangan Vitamin A
Kurang
vitamin A pada bebek bisa terlihat dari bebek yang tampak mengantuk, kaki yang
lemah, tertimbun lendir berwarna putih pada mata dan mudah terkena penyakit.
Pada bebek berumur 4 minggu yang kekurangan vitamin A akan terlihat selaput
matanya yang kering dan tebal, air mata keluar terlalu banyak dan juga mata
yang tertimbun cairan.
Sedangkan untuk bebek dewasa yang
kekurangan vitamin A akan menyebabkan berkurangnya produksi telur, tubuh kurus
dan juga lemah. Untuk mengatasi masalah ini bisa mengganti pakan jagung putih
dengan jagung kuning dan berikan vitamin A pada bebek berbeda dengan cara mengobati mata biru pada bebek.
8.
Brooder Pneumonia
Penyakit
brooder pneumonia merupakan penyakit yang biasa menyerang anak bebek yang masih
memiliki bulu halus. Penyakit ini terjadi karena kotak atau pelingkar tripleks
atau seng yang terlampau padat dan lampu kurang panas sehingga bebek kedinginan
sekaligus sesak. Gejala yang ditimbulkan diantaranya adalah pembengkakan pada
kepala, sulit bernapas dan mata mengeluarkan air.
Untuk
cara mencegah penyakit ini bisa dilakukan dengan mengontrol kapasitas kotak
atau pelingkar sekaligus mengontrol panas induk buatan. Sementara untuk
pengobatan bisa diberikan 1 sendok teh baking soda pada 1 quart yakni 1.136
liter air minum selama 12 jam untuk mengurangi penyebaran penyakit.
9.
Rickets Duck
Rickets duck atau kekurangan
vitamin D yang disertai dengan kekurangan kalsium serta fosfor bisa menyebabkan
penyakit tulang dan kelumpuhan yang juga bisa menyerang pada cara budidaya bebek bali.
Bebek
yang terkena penyakit ini bisa mengalami kelainan pada persendian kaki. Untuk
pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan menambahkan kalsium, fosfor dan
vitamin D pada pakan. Untuk mengatasi kekurangan vitamin D juga bisa
menambahkan 2% tepung tulang dalam pakan bebek dan biarkan terkena sinar matahari.
10.
Antibiotika Dermatitis
Penyakit
ini bisa terjadi pada bebek karena pemberian obat yang mengandung antibiotika
terlalu berlebihan sehingga kulit kaki bebek menjadi kering, kerontokan bulu,
mudah patah dan gelisah karena gatal pada kulit. Untuk mengatasi masalah ini,
hentikan pemberian antibiotika dan berikan laxative atau obat pencahar ringan
seperti molasses yang bisa menyembuhkan itik dalam 4 hingga 6 hari.
11.
Mycosis
Mycosis bisa terjadi ketika bebek
secara tidak sengaja mengkonsumsi pakan basi atau jamur yang ada pada lantai
kandang termasuk untuk.
Bebek
yang keracunan akan terlihat dari kondisinya yang lesu, nafsu makan menurun dan
berat badan menurun dalam beberapa hari secara cepat. Jika tidak segera
diatasi, maka kurang dari seminggu bebek akan mati. Pencegahan bisa dilakukan
dengan menjaga kebersihan kandang dan jemur lantai kandang bebek secara teratur
agar tidak lembab sekaligus berikan kapur khususnya ketika musim hujan. Untuk
pengobatan bisa diberikan antibiotika yang dicampur pada pakan atau minum
bebek.
12.
Keracunan Garam
Keracunan
garam biasanya terjadi ketika air untuk bebek atau dalam kolam mengandung garam
berlebihan dan jika pakan yang diberikan juga mengandung banyak garam.
Keracunan ini biasanya terjadi pada peternakan bebek dekat pantai atau tambak.
Bebek tidak tahan terhadap garam berlebih dimana garam sebanyak 2% dalam ransum
atau air minum sudah bisa menyebabkan kematian pada bebek. Untuk mengatasinya,
hindari pencemaran garam pada air dan jangan berikan pakan yang mengandung
garam.
13.
Botulism
Botulism
atau limberneck pada bebek terjadi ketika bebek makan bangkai atau daging yang
sudah lama seperti diberikan bekicot yang sudah basi. Bangkai yang sudah
berulat ini mengandung kuman Clastridium Botulinium yang bisa berbahaya karena
memproduksi racun.
Gejala yang bisa terlihat
diantaranya adalah bebek tidak dapat berdiri tegap dan tubuh lunglai sesudah 1
hingga 3 hari makan bangkai tersebut dan beberapa jam kemudian bebek akan mati.
Untuk mencegah masalah ini, pisahkan bebek sakit dengan sehat agar tidak
menular dan untuk pengobatan tradisional bisa diberikan 1 sendok makan minyak
kelapa dan air minum yang bersih yang sekaligus juga menjadi salah satu.
13.
Coryza
Coryza
pada bebek juga disebut dengan penyakit menular yang terjadi karena
mikroorganisme. Penyakit ini umumnya menyerang bebek pada awal pergantian musim
dengan kontak langsung bebek sakit dan bebek sehat.
Gejala
yang ditimbulkan sama seperti penyakit white eye yakni keluar cairan kental
dari mata dan biasanya terserang pada bebek berusia 1 minggu sampai 2 bulan
namun juga bisa terjadi di semua umur. Untuk pengobatan bisa disuntik dengan
Streptomycin Sulphat dengan dosis 0.4 gram berdasarkan patokan berat badan yang
dilakukan 1 kali sehari selama beberapa hari.
14.
Alfatoksikosis
Ini biasanya menyerang hati
sehingga organ hati bebek akan membesar. gejala yang ditimbulkan diantaranya
adalah bebek terlihat lemak, pendarahan di bawah jari dan kulit dan akhirnya
mati seperti pada Pencegahan bisa dilakukan
dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang dan menaburi lantai dengan kapur.
Sedangkan pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian antibiotika yang dicampur
pakan atau minuman.
15.
Sinusitis
Sinusitis
bisa terjadi pada bebek dewasa karena pemeliharaan buruk, kurang mineral pada
pakan dan tidak ada kolam untuk bermain. Tanda dan gejala yang ditimbulkan
diantaranya adalah bengkak pada sinus, keluar cairan jernih dari hidung dan
sekresi mata berbusa.
Pencegahan
bisa dilakukan dengan memelihara bebek secara baik. Sedangkan pengobatan bisa
dilakukan dengan suntikan antibiotika Streptomycin pada sinus yang sakit
sebanyak 1/2 gram yang dilarutkan dengan 20 cc air untuk bebek dewasa dan
dilakukan dua hari sekali.
0 Comments